tag:blogger.com,1999:blog-57491503011908239542023-06-20T06:46:34.312-07:00penyimpangan sosoial.blog spotjaya aditya pratamahttp://www.blogger.com/profile/01728119389414800155noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-5749150301190823954.post-12114738934590398672013-02-19T17:43:00.001-08:002013-02-19T17:43:10.501-08:00BPUPKI<h1 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id"><span dir="auto">Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia</span></h1><div id="siteSub">Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas</div><div id="contentSub"><div class="flaggedrevs_short plainlinks noprint" id="mw-fr-revisiontag"><img alt="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" class="flaggedrevs-icon" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf9/extensions/FlaggedRevs/frontend/modules/img/1.png" title="Perubahan tertunda ditampilkan di halaman ini" /><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Validasi_halaman" title="Bantuan:Validasi halaman">Belum Diperiksa</a></b></div></div><div class="mw-jump" id="jump-to-nav"> Langsung ke: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#mw-head">navigasi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#p-search">cari</a> </div><b>Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia</b> (atau dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang" title="Bahasa Jepang">bahasa Jepang</a>: <i>Dokuritsu Junbi Cosakai</i> dilafalkan <i>Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai</i> atau <i>Dokuritsu Junbi Chōsakai</i> <span style="font-weight: normal;">(<span class="t_nihongo_kanji" lang="ja">独立準備調査会</span><span class="t_nihongo_help noprint"><sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepang" title="Bantuan:Bahasa Jepang"><span class="t_nihongo_icon" style="color: #0000ee; font: bold 80% sans-serif; padding: 0 .1em; text-decoration: none;">?</span></a></sup></span>)</span>) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_April" title="29 April">29 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a> bertepatan dengan hari ulang tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar" title="Kaisar">Kaisar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hirohito" title="Hirohito">Hirohito</a>. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> dengan menjanjikan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> akan membantu proses kemerdekaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radjiman_Wedyodiningrat" title="Radjiman Wedyodiningrat">Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat</a> dengan wakil ketua <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ichibangase_Yosio&action=edit&redlink=1" title="Ichibangase Yosio (halaman belum tersedia)">Ichibangase Yosio</a> (orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeroso" title="Soeroso">Raden Pandji Soeroso</a>.<br />
Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeroso" title="Soeroso">Raden Pandji Soeroso</a> dengan wakil <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdoel_Gafar_Pringgodigdo&action=edit&redlink=1" title="Abdoel Gafar Pringgodigdo (halaman belum tersedia)">Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masuda_Toyohiko&action=edit&redlink=1" title="Masuda Toyohiko (halaman belum tersedia)">Masuda Toyohiko</a> (orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek poplitik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> merdeka.<br />
Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/7_Agustus" title="7 Agustus">7 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> membubarkan BPUPKI dan kemudian membentuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a>) atau dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang" title="Bahasa Jepang">bahasa Jepang</a>: <i>Dokuritsu Junbi Inkai</i>, dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a></i><sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#cite_note-1">[1]</a></sup>, terdiri dari: 12 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>, 3 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a>, 2 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" title="Sulawesi">Sulawesi</a>, 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" title="Kalimantan">Kalimantan</a>, 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggara" title="Kepulauan Nusa Tenggara">Sunda Kecil</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggara" title="Kepulauan Nusa Tenggara">Nusa Tenggara</a>), 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" title="Maluku">Maluku</a>, 1 orang asal etnis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>.<br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td> <div id="toctitle"><h2>Daftar isi</h2></div><ul><li class="toclevel-1 tocsection-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Awal_persiapan_kemerdekaan_oleh_BPUPKI"><span class="tocnumber">1</span> <span class="toctext">Awal persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI</span></a> <ul><li class="toclevel-2 tocsection-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Sidang_resmi_pertama"><span class="tocnumber">1.1</span> <span class="toctext">Sidang resmi pertama</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Masa_antara_sidang_resmi_pertama_dan_sidang_resmi_kedua"><span class="tocnumber">1.2</span> <span class="toctext">Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua</span></a></li>
<li class="toclevel-2 tocsection-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Sidang_resmi_kedua"><span class="tocnumber">1.3</span> <span class="toctext">Sidang resmi kedua</span></a></li>
</ul></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Persiapan_kemerdekaan_dilanjutkan_oleh_PPKI"><span class="tocnumber">2</span> <span class="toctext">Persiapan kemerdekaan dilanjutkan oleh PPKI</span></a></li>
<li class="toclevel-1 tocsection-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#Rujukan"><span class="tocnumber">3</span> <span class="toctext">Rujukan</span></a></li>
</ul></td> </tr>
</tbody></table><h2> <span class="mw-headline" id="Awal_persiapan_kemerdekaan_oleh_BPUPKI">Awal persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI</span></h2>Kekalahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> dalam perang <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pasifik" title="Pasifik">Pasifik</a> semakin jelas, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perdana_Menteri" title="Perdana Menteri">Perdana Menteri</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kuniaki_Koiso" title="Kuniaki Koiso">Jenderal Kuniaki Koiso</a>, pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/7_September" title="7 September">7 September</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1944" title="1944">1944</a> mengumumkan bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Timur" title="Asia Timur">Asia Timur</a> Raya. Dengan cara itu, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> berharap tentara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sekutu" title="Sekutu">Sekutu</a> akan disambut oleh rakyat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> sebagai penyerbu negara mereka, sehingga pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Maret" title="1 Maret">1 Maret</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a> pimpinan pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kumakichi_Harada&action=edit&redlink=1" title="Kumakichi Harada (halaman belum tersedia)">Jenderal Kumakichi Harada</a>, mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas menyelididki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang dinamakan "<i>Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia</i>" (<i>BPUPKI</i>) atau dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang" title="Bahasa Jepang">bahasa Jepang</a>: <i>Dokuritsu Junbi Cosakai</i>. Pembentukan BPUPKI juga untuk menyelidiki, mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> merdeka.<br />
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_April" title="29 April">29 April</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, bertepatan dengan ulang tahun <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar" title="Kaisar">kaisar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar" title="Kaisar">Kaisar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hirohito" title="Hirohito">Hirohito</a>. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radjiman_Wedyodiningrat" title="Radjiman Wedyodiningrat">Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat</a>, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI dengan didampingi oleh dua orang ketua muda (wakil ketua), yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeroso" title="Soeroso">Raden Pandji Soeroso</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ichibangase_Yosio&action=edit&redlink=1" title="Ichibangase Yosio (halaman belum tersedia)">Ichibangase Yosio</a> (orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>). Selain menjadi ketua muda, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soeroso" title="Soeroso">Raden Pandji Soeroso</a> juga diangkat sebagai kepala kantor tata usaha BPUPKI (semacam sekretariat) dibantu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masuda_Toyohiko&action=edit&redlink=1" title="Masuda Toyohiko (halaman belum tersedia)">Masuda Toyohiko</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdoel_Gafar_Pringgodigdo&action=edit&redlink=1" title="Abdoel Gafar Pringgodigdo (halaman belum tersedia)">Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo</a>. BPUPKI sendiri beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari: <i>60 orang anggota aktif</i> adalah tokoh utama pergerakan nasional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> dari semua daerah dan aliran, serta <i>7 orang anggota istimewa</i> adalah perwakilan pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, tetapi wakil dari bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> ini tidak mempunyai hak suara (keanggotaan mereka adalah pasif, yang artinya mereka hanya hadir dalam sidang BPUPKI sebagai pengamat saja).<br />
<br />
Selama BPUPKI berdiri, telah diadakan dua kali masa persidangan resmi BPUPKI, dan juga adanya pertemuan-pertemuan yang tak resmi oleh panitia kecil di bawah BPUPKI, yaitu adalah sebagai berikut :<br />
<h3> <span class="mw-headline" id="Sidang_resmi_pertama">Sidang resmi pertama</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_2.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="191" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/29/Sidang_BPUPKI_-_2.jpg/300px-Sidang_BPUPKI_-_2.jpg" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_2.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><i>Persidangan resmi <b>BPUPKI</b> yang pertama</i> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_Mei" title="29 Mei">29 Mei</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Juni" title="1 Juni">1 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></div></div></div>Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/28_Mei" title="28 Mei">28 Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama di gedung "<i>Chuo Sangi In</i>", yang pada zaman kolonial <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a> gedung tersebut merupakan gedung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Volksraad" title="Volksraad">Volksraad</a> (dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda" title="Bahasa Belanda">bahasa Belanda</a>, semacam lembaga "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat" title="Dewan Perwakilan Rakyat">Dewan Perwakilan Rakyat</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a></i>" di masa penjajahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>), dan kini gedung itu dikenal dengan sebutan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gedung_Pancasila&action=edit&redlink=1" title="Gedung Pancasila (halaman belum tersedia)">Gedung Pancasila</a>, yang berlokasi di Jalan Pejambon 6 – <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jakarta" title="Jakarta">Jakarta</a>. Namun masa persidangan resminya sendiri (masa persidangan BPUPKI yang pertama) diadakan selama empat hari dan baru dimulai pada keesokan harinya, yakni pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_Mei" title="29 Mei">29 Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, dan berlangsung sampai dengan tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Juni" title="1 Juni">1 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, dengan tujuan untuk membahas bentuk negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, filsafat negara "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> Merdeka</i>" serta merumuskan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>.<br />
Upacara pelantikan dan seremonial pembukaan masa persidangan BPUPKI yang pertama ini dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI dan juga dua orang pembesar militer jepang, yaitu: Panglima Tentara Wilayah ke-7, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Izagaki&action=edit&redlink=1" title="Izagaki (halaman belum tersedia)">Jenderal Izagaki</a>, yang menguasai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a> serta Panglima Tentara Wilayah ke-16, <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yuichiro_Nagano&action=edit&redlink=1" title="Yuichiro Nagano (halaman belum tersedia)">Jenderal Yuichiro Nagano</a>. Namun untuk selanjutnya pada masa persidangan resminya itu sendiri, yang berlangsung selama empat hari, hanya dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI.<br />
Sebelumnya agenda sidang diawali dengan membahas pandangan mengenai bentuk negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, yakni disepakati berbentuk "<i><b>Negara Kesatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a></b></i>" ("<i>NKRI</i>"), kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan konstitusi Negara Kesatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>. Untuk hal ini, BPUPKI harus merumuskan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> terlebih dahulu yang akan menjiwai isi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> Negara Kesatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> itu sendiri, sebab <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> adalah merupakan konstitusi Negara Kesatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>.<br />
Guna mendapatkan rumusan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang benar-benar tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama ini adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> itu adalah sebagai berikut :<br />
<dl><dd> <ol><li>Sidang tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/29_Mei" title="29 Mei">29 Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Yamin" title="Mohammad Yamin">Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.</a> berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>, yaitu: “<i>1. Peri Kebangsaan; 2. Peri Kemanusiaan; 3. Peri Ketuhanan; 4. Peri Kerakyatan; dan 5. Kesejahteraan Rakyat</i>”.</li>
<li>Sidang tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/31_Mei" title="31 Mei">31 Mei</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soepomo" title="Soepomo">Prof. Mr. Dr. Soepomo</a> berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>, yang beliau namakan "<i><b>Dasar Negara Indonesia Merdeka</b></i>", yaitu: “<i>1. Persatuan; 2. Kekeluargaan; 3. Mufakat dan Demokrasi; 4. Musyawarah; dan 5. Keadilan Sosial</i>”.</li>
<li>Sidang tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Juni" title="1 Juni">1 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>, yang beliau namakan "<i><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" title="Pancasila">Pancasila</a></b></i>", yaitu: “<i>1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan; 3. Mufakat atau Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; dan 5. Ketuhanan Yang Maha Esa</i>”.</li>
</ol></dd></dl>Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang dikemukakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> tersebut kemudian dikenal dengan istilah "<i><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" title="Pancasila">Pancasila</a></b></i>", masih menurut beliau bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" title="Pancasila">Pancasila</a></i> ini dapat diperas menjadi "<i><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trisila&action=edit&redlink=1" title="Trisila (halaman belum tersedia)">Trisila</a></b></i>" (<i>Tiga Sila</i>), yaitu: “<i>1. Sosionasionalisme; 2. Sosiodemokrasi; dan 3. Ketuhanan Yang Berkebudayaan</i>”. Bahkan masih menurut <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> lagi, <i><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trisila&action=edit&redlink=1" title="Trisila (halaman belum tersedia)">Trisila</a></i> tersebut bila hendak diperas kembali dinamakannya sebagai "<i><b><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekasila&action=edit&redlink=1" title="Ekasila (halaman belum tersedia)">Ekasila</a></b></i>" (<i>Satu Sila</i>), yaitu merupakan sila: “<i>Gotong-Royong</i>”, ini adalah merupakan upaya dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Bung Karno</a> dalam menjelaskan bahwa konsep gagasan mengenai rumusan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang dibawakannya tersebut adalah berada dalam kerangka "<i>satu-kesatuan</i>", yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Masa persidangan BPUPKI yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" title="Pancasila">Pancasila</a></i> dan tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1_Juni" title="1 Juni">1 Juni</a> ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila" title="Pancasila">Pancasila</a></i>.<br />
Pidato dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> ini sekaligus mengakhiri masa persidangan BPUPKI yang pertama, setelah itu BPUPKI mengalami masa reses persidangan (periode jeda atau istirahat) selama satu bulan lebih. Sebelum dimulainya masa reses persidangan, dibentuklah suatu panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, yang dinamakan "<i>Panitia Sembilan</i>" dengan diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>, yang bertugas untuk mengolah usul dari konsep para anggota BPUPKI mengenai dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>.<br />
<h3> <span class="mw-headline" id="Masa_antara_sidang_resmi_pertama_dan_sidang_resmi_kedua">Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Naskah_Asli_Piagam_Jakarta.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="497" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/04/Naskah_Asli_Piagam_Jakarta.jpg/300px-Naskah_Asli_Piagam_Jakarta.jpg" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Naskah_Asli_Piagam_Jakarta.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Naskah Asli "<i><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></b></i>" atau "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Jakarta Charter</a></i>" yang dihasilkan oleh "<i>Panitia Sembilan</i>" pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/22_Juni" title="22 Juni">22 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></div></div></div>Sampai akhir dari masa persidangan BPUPKI yang pertama, masih belum ditemukan titik temu kesepakatan dalam perumusan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang benar-benar tepat, sehingga dibentuklah "<i>Panitia Sembilan</i>" tersebut di atas guna menggodok berbagai masukan dari konsep-konsep sebelumnya yang telah dikemukakan oleh para anggota BPUPKI itu. Adapun susunan keanggotaan dari "<i>Panitia Sembilan</i>" ini adalah sebagai berikut :<br />
<dl><dd> <ol><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> (ketua)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Drs. Mohammad Hatta</a> (wakil ketua)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo" title="Achmad Soebardjo">Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Yamin" title="Mohammad Yamin">Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H.</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wahid_Hasjim" title="Wahid Hasjim">Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abdoel_Kahar_Moezakir" title="Abdoel Kahar Moezakir">Abdoel Kahar Moezakir</a> (anggota)</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abikoesno_Tjokrosoejoso&action=edit&redlink=1" title="Abikoesno Tjokrosoejoso (halaman belum tersedia)">Raden Abikusno Tjokrosoejoso</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agus_Salim" title="Agus Salim">Haji Agus Salim</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alexander_Andries_Maramis" title="Alexander Andries Maramis">Mr. Alexander Andries Maramis</a> (anggota)</li>
</ol></dd></dl>Sesudah melakukan perundingan yang cukup sulit antara 4 orang dari kaum kebangsaan (pihak "<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalis" title="Nasionalis">Nasionalis</a></i>") dan 4 orang dari kaum keagamaan (pihak "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a></i>"), maka pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/22_Juni" title="22 Juni">22 Juni</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a> "<i>Panitia Sembilan</i>" kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang kemudian dikenal sebagai "<i><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></b></i>" atau "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Jakarta Charter</a></i>", yang pada waktu itu disebut-sebut juga sebagai sebuah "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Gentlement Agreement</a></i>". Setelah itu sebagai ketua "<i>Panitia Sembilan</i>", <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> melaporkan hasil kerja panitia kecil yang dipimpinnya kepada anggota BPUPKI berupa dokumen rancangan asas dan tujuan "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> Merdeka</i>" yang disebut dengan "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>" itu. Menurut dokumen tersebut, dasar negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> adalah sebagai berikut :<br />
<dl><dd> <ol><li><i>Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam" title="Syariat Islam">Syariat Islam</a> bagi pemeluk-pemeluknya</i>,</li>
<li><i>Kemanusiaan yang adil dan beradab</i>,</li>
<li><i>Persatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a></i>,</li>
<li><i>Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan</i>,</li>
<li><i>Keadilan sosial bagi seluruh rakyat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a></i>.</li>
</ol></dd></dl>Rancangan itu diterima untuk selanjutnya dimatangkan dalam masa persidangan BPUPKI yang kedua, yang diselenggarakan mulai tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Juli" title="10 Juli">10 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>.<br />
Di antara dua masa persidangan resmi BPUPKI itu, berlangsung pula persidangan tak resmi yang dihadiri 38 orang anggota BPUPKI. Persidangan tak resmi ini dipimpin sendiri oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Bung Karno</a> yang membahas mengenai rancangan "<i>Pembukaan</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda" title="Bahasa Belanda">bahasa Belanda</a>: "<i><a class="extiw" href="http://nl.wikipedia.org/wiki/Preambule" title="nl:Preambule">Preambule</a></i>") <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></i>", yang kemudian dilanjutkan pembahasannya pada masa persidangan BPUPKI yang kedua (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Juli" title="10 Juli">10 Juli</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Juli" title="17 Juli">17 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>).<br />
<h3> <span class="mw-headline" id="Sidang_resmi_kedua">Sidang resmi kedua</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_1.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="185" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ac/Sidang_BPUPKI_-_1.jpg/300px-Sidang_BPUPKI_-_1.jpg" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_1.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><i>Persidangan resmi <b>BPUPKI</b> yang kedua</i> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Juli" title="10 Juli">10 Juli</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Juli" title="17 Juli">17 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></div></div></div>Masa persidangan BPUPKI yang kedua berlangsung sejak tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/10_Juli" title="10 Juli">10 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a> hingga tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/17_Juli" title="17 Juli">17 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>. Agenda sidang BPUPKI kali ini membahas tentang wilayah Negara Kesatuan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a>, kewarganegaraan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, rancangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a>, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, serta pendidikan dan pengajaran. Pada persidangan BPUPKI yang kedua ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia kecil yang terbentuk itu antara lain adalah: Panitia <i>Perancang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a></i> (diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>), Panitia <i>Pembelaan Tanah Air</i> (diketuai oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abikoesno_Tjokrosoejoso&action=edit&redlink=1" title="Abikoesno Tjokrosoejoso (halaman belum tersedia)">Raden Abikusno Tjokrosoejoso</a>), dan Panitia <i>Ekonomi dan Keuangan</i> (diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Drs. Mohammad Hatta</a>).<br />
Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/11_Juli" title="11 Juli">11 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, sidang panitia <i>Perancang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a></i>, yang diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>, membahas pembentukan lagi panitia kecil di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a>, yang beranggotakan 7 orang yaitu sebagai berikut :<br />
<dl><dd> <ol><li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soepomo" title="Soepomo">Prof. Mr. Dr. Soepomo</a> (ketua panitia kecil)</li>
<li><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mr._Wongsonegoro" title="Mr. Wongsonegoro">Mr. KRMT Wongsonegoro</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo" title="Achmad Soebardjo">Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alexander_Andries_Maramis" title="Alexander Andries Maramis">Mr. Alexander Andries Maramis</a> (anggota)</li>
<li><a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Raden_Panji_Singgih&action=edit&redlink=1" title="Raden Panji Singgih (halaman belum tersedia)">Mr. Raden Panji Singgih</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agus_Salim" title="Agus Salim">Haji Agus Salim</a> (anggota)</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekiman_Wirjosandjojo" title="Soekiman Wirjosandjojo">Dr. Soekiman Wirjosandjojo</a> (anggota)</li>
</ol></dd></dl>Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/13_Juli" title="13 Juli">13 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, sidang panitia <i>Perancang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a></i>, yang diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>, membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus merancang isi dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a>, yang beranggotakan 7 orang tersebut.<br />
Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/14_Juli" title="14 Juli">14 Juli</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, sidang pleno BPUPKI menerima laporan panitia <i>Perancang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a></i>, yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>. Dalam laporan tersebut membahas mengenai rancangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> yang di dalamnya tercantum tiga masalah pokok yaitu :<br />
<dl><dd> <ol><li>Pernyataan tentang <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> Merdeka</i></li>
<li>Pembukaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a></li>
<li>Batang tubuh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> yang kemudian dinamakan sebagai "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></i>", yang isinya meliputi :</li>
</ol><dl><dd>
<dl><dd> <ul><li>Wilayah negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah sama dengan bekas wilayah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a></i> dahulu, ditambah dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Federasi_Malaya" title="Federasi Malaya">Malaya</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" title="Kalimantan">Borneo</a> Utara (sekarang adalah wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sabah" title="Sabah">Sabah</a> dan wilayah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Serawak,_Malaysia" title="Serawak, Malaysia">Serawak</a> di negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Malaysia" title="Malaysia">Malaysia</a>, serta wilayah negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brunei" title="Brunei">Brunei Darussalam</a>), <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Papua" title="Papua">Papua</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste" title="Timor Leste">Timor-Portugis</a> (sekarang adalah wilayah negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste" title="Timor Leste">Timor Leste</a>), dan pulau-pulau di sekitarnya,</li>
<li>Bentuk negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah <i>Negara Kesatuan</i>,</li>
<li>Bentuk pemerintahan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Republik" title="Republik">Republik</a></i>,</li>
<li>Bendera nasional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Indonesia" title="Bendera Indonesia">Sang Saka Merah Putih</a></i>,</li>
<li>Bahasa nasional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> adalah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia" title="Bahasa Indonesia">Bahasa Indonesia</a></i>.</li>
</ul></dd></dl></dd></dl></dd></dl>Konsep proklamasi kemerdekaan negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> baru rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>", sedangkan konsep <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>". Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam" title="Syariat Islam">Syariat Islam</a>, dalam negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> baru. "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>" atau "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Jakarta Charter</a></i>" pada akhirnya disetujui dengan urutan dan redaksional yang sedikit berbeda.<br />
<h2> <span class="mw-headline" id="Persiapan_kemerdekaan_dilanjutkan_oleh_PPKI">Persiapan kemerdekaan dilanjutkan oleh PPKI</span></h2><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_3.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="141" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6c/Sidang_BPUPKI_-_3.jpg/300px-Sidang_BPUPKI_-_3.jpg" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sidang_BPUPKI_-_3.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><i>Persidangan resmi <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></b></i> pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_Agustus" title="18 Agustus">18 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></div></div></div>Pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/7_Agustus" title="7 Agustus">7 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> bagi negara <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> Merdeka</i>, dan digantikan dengan dibentuknya "<i><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia</a></b></i>" ("<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>") atau dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang" title="Bahasa Jepang">bahasa Jepang</a>: <i>Dokuritsu Junbi Inkai</i> dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> sebagai ketuanya.<br />
Tugas "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" ini yang pertama adalah meresmikan pembukaan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda" title="Bahasa Belanda">bahasa Belanda</a>: <i><a class="extiw" href="http://nl.wikipedia.org/wiki/Preambule" title="nl:Preambule">preambule</a></i>) serta batang tubuh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>. Tugasnya yang kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> kepada bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> baru.<br />
Anggota "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" sendiri terdiri dari 21 orang tokoh utama pergerakan nasional <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belanda" title="Hindia-Belanda">Hindia-Belanda</a></i>, terdiri dari: 12 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">Jawa</a>, 3 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a>, 2 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi" title="Sulawesi">Sulawesi</a>, 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan" title="Kalimantan">Kalimantan</a>, 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggara" title="Kepulauan Nusa Tenggara">Sunda Kecil</a> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Nusa_Tenggara" title="Kepulauan Nusa Tenggara">Nusa Tenggara</a>), 1 orang asal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maluku" title="Maluku">Maluku</a>, 1 orang asal etnis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa" title="Tionghoa">Tionghoa</a>. "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" ini diketuai oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>, dan sebagai wakilnya adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Drs. Mohammad Hatta</a>, sedangkan sebagai penasihatnya ditunjuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo" title="Achmad Soebardjo">Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo</a>. Kemudian, anggota "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wiranatakoesoema" title="Wiranatakoesoema">Wiranatakoesoema</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara" title="Ki Hadjar Dewantara">Ki Hadjar Dewantara</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kasman_Singodimedjo" title="Kasman Singodimedjo">Mr. Kasman Singodimedjo</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuti_Melik" title="Sayuti Melik">Mohamad Ibnu Sayuti Melik</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Iwa_Koesoemasoemantri" title="Iwa Koesoemasoemantri">Iwa Koesoemasoemantri</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo" title="Achmad Soebardjo">Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo</a>.<br />
Secara simbolik "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" dilantik oleh <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terauchi&action=edit&redlink=1" title="Terauchi (halaman belum tersedia)">Jendral Terauchi</a>, pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/9_Agustus" title="9 Agustus">9 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, dengan mendatangkan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Drs. Mohammad Hatta</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Radjiman_Wedyodiningrat" title="Radjiman Wedyodiningrat">Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat</a> ke "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_H%E1%BB%93_Ch%C3%AD_Minh" title="Kota Hồ Chí Minh">Kota Ho Chi Minh</a></i>" atau dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Vietnam" title="Bahasa Vietnam">bahasa Vietnam</a>: <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_H%E1%BB%93_Ch%C3%AD_Minh" title="Kota Hồ Chí Minh">Thành phố Hồ Chí Minh</a></i> (dahulu bernama: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_H%E1%BB%93_Ch%C3%AD_Minh" title="Kota Hồ Chí Minh">Saigon</a>), adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota" title="Kota">kota</a> terbesar di negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam" title="Vietnam">Vietnam</a> dan terletak dekat delta <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mekong" title="Mekong">Sungai Mekong</a>.<br />
Pada saat "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" terbentuk, keinginan rakyat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> untuk merdeka semakin memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad yang bulat dari semua golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>. Golongan muda kala itu menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerjasama dengan pihak pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam sidang "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>". Pada saat itu ada anggapan dari golongan muda bahwa "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" ini adalah hanya merupakan sebuah badan bentukan pihak pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>. Di lain pihak "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" adalah sebuah badan yang ada waktu itu guna mempersiapkan hal-hal yang perlu bagi terbentuknya suatu negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> baru.<br />
Tetapi cepat atau lambatnya kemerdekaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> bisa diberikan oleh pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> adalah tergantung kepada sejauh mana semua hasil kerja dari "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>". <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terauchi&action=edit&redlink=1" title="Terauchi (halaman belum tersedia)">Jendral Terauchi</a> kemudian akhirnya menyampaikan keputusan pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a> bahwa kemerdekaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> akan diberikan pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/24_Agustus" title="24 Agustus">24 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>. Seluruh persiapan pelaksanaan kemerdekaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> diserahkan sepenuhnya kepada "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>". Dalam suasana mendapat tekanan atau beban berat seperti demikian itulah "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" harus bekerja keras guna meyakinkan dan mewujud-nyatakan keinginan atau cita-cita luhur seluruh rakyat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, yang sangat haus dan rindu akan sebuah kehidupan kebangsaan yang bebas, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 302px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg"><img alt="" class="thumbimage" height="190" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f1/Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg/300px-Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg" width="300" /></a> <div class="thumbcaption"><div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Indonesia_declaration_of_independence_17_August_1945.jpg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/static-1.21wmf8/skins/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Ir. Soekarno</a> membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Republik Indonesia</a> yang sudah diketik oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sayuti_Melik" title="Sayuti Melik">Mohamad Ibnu Sayuti Melik</a> dan telah ditandatangani oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno" title="Soekarno">Soekarno</a>-<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Hatta</a></div></div></div>Sementara itu dalam sidang "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" pada tanggal <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/18_Agustus" title="18 Agustus">18 Agustus</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a>, dalam hitungan kurang dari 15 menit telah terjadi kesepakatan dan kompromi atas lobi-lobi politik dari pihak kaum keagamaan yang <i>beragama non-Muslim</i> serta pihak kaum keagamaan yang <i>menganut ajaran kebatinan</i>, yang kemudian diikuti oleh pihak kaum kebangsaan (pihak "<i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalis" title="Nasionalis">Nasionalis</a></i>") guna melunakkan hati pihak tokoh-tokoh kaum keagamaan yang <i>beragama <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Islam" title="Islam">Islam</a></i> guna dihapuskannya "<i><b>tujuh kata</b></i>" dalam "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>" atau "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Jakarta Charter</a></i>".<br />
Setelah itu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Hatta" title="Mohammad Hatta">Drs. Mohammad Hatta</a> masuk ke dalam ruang sidang "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" dan membacakan empat perubahan dari hasil kesepakatan dan kompromi atas lobi-lobi politik tersebut. Hasil perubahan yang kemudian disepakati sebagai "<i>pembukaan</i> (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belanda" title="Bahasa Belanda">bahasa Belanda</a>: "<i><a class="extiw" href="http://nl.wikipedia.org/wiki/Preambule" title="nl:Preambule">preambule</a></i>") dan <i>batang tubuh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></i>", yang saat ini biasa disebut dengan hanya <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">UUD</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">'45</a></i> adalah :<br />
<dl><dd>
<dl><dd> <ul><li><b>Pertama</b>, kata “<i>Mukaddimah</i>” yang berasal dari bahasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab" title="Arab">Arab</a>, muqaddimah, diganti dengan kata “<i>Pembukaan</i>”.</li>
<li><b>Kedua</b>, anak kalimat "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Piagam_Jakarta" title="Piagam Jakarta">Piagam Jakarta</a></i>" yang menjadi pembukaan <i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-Undang_Dasar" title="Undang-Undang Dasar">Undang-Undang Dasar</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1945" title="1945">1945</a></i>, diganti dengan, “<i>Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa</i>”.</li>
<li><b>Ketiga</b>, kalimat yang menyebutkan “<i>Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam</i>”, seperti tertulis dalam <b>pasal 6 ayat 1</b>, diganti dengan mencoret kata-kata “<i>dan beragama Islam</i>”.</li>
<li><b>Keempat</b>, terkait perubahan <i>poin Kedua</i>, maka <b>pasal 29 ayat 1</b> dari yang semula berbunyi: “<i>Negara berdasarkan atas Ketuhananan, dengan kewajiban menjalankan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam" title="Syariat Islam">Syariat Islam</a> bagi pemeluk-pemeluknya</i>” diganti menjadi berbunyi: “ Ketuhanan Yang Maha Esa<i>”.</i></li>
</ul></dd></dl></dd></dl>"<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" sangat berperan dalam penataan awal negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> baru. Walaupun kelompok muda kala itu hanya menganggap "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" sebagai sebuah lembaga buatan pihak pemerintah pendudukan militer <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang" title="Jepang">Jepang</a>, namun terlepas dari anggapan tersebut, peran serta jasa badan ini sama sekali tak boleh kita remehkan dan abaikan, apalagi kita lupakan. Anggota "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya, hingga pada akhirnya "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia" title="Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia">PPKI</a></i>" dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan yang kuat bagi negara <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a> yang saat itu baru saja berdiri.<br />
<h2> <span class="mw-headline" id="Rujukan">Rujukan</span></h2><dl><dt>Catatan kaki</dt>
</dl><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia#cite_ref-1">^</a></b> <span class="reference-text">Pasca proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 PPKI berfungsi dan berperan secara ex officio:<br />
a. Sebagai representasi perwakilan seluruh rakyat Indonesia<br />
b. Sebagai lembaga resmi yang mempunyai kewenangan untuk mengesahkan UUD Negara<br />
c. Sebagai lembaga yang dapat memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden<br />
d. Sebagai lembaga pendiri negara Republik Indonesia<br />
e. Sebagai lembaga tertinggi dalam Negara Republik Indonesia.</span> <span class="reference-text"><b>Lihat</b>:</span> <span class="reference-text"><b>-</b> <span class="citation book">Yunarti, Dorothea Rini (2003). <i>BPUPKI, PPKI, proklamasi kemerdekaan RI</i>. University of Michigan Press. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number" title="International Standard Book Number">ISBN</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/9797090779,_9789797090777" title="Istimewa:Sumber buku/9797090779, 9789797090777">9797090779, 9789797090777</a>.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook&rft.genre=book&rft.btitle=BPUPKI%2C+PPKI%2C+proklamasi+kemerdekaan+RI&rft.aulast=Yunarti&rft.aufirst=Dorothea+Rini&rft.au=Yunarti%2C%26%2332%3BDorothea+Rini&rft.date=2003&rft.pub=University+of+Michigan+Press&rft.isbn=9797090779%2C+9789797090777&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Badan_Penyelidik_Usaha_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia"></span><br />
<b>-</b> <span class="citation book">Amini, Aisyah (2004). <i>Pasang surut peran DPR-MPR, 1945-2004</i>. University of Michigan Press. <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number" title="International Standard Book Number">ISBN</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/9799825245,_9789799825247" title="Istimewa:Sumber buku/9799825245, 9789799825247">9799825245, 9789799825247</a>.</span></span>jaya aditya pratamahttp://www.blogger.com/profile/01728119389414800155noreply@blogger.com0